04 Maret 2012
Berapa lama baterai saya dapat bertahan?
Kemampuan battery notebook akan menurun seiring waktu apakah Anda menggunakannya atau tidak. Sekalipun industri battery Li-Ion tidak mempublikasikan kenyataan ini, jam battery Anda mulai bergerak pada saat dirakit. Elemen didalam battery akan bereaksi, dan lambat laun battery tersebut tidak akan mampu mensuplai power yang cukup untuk notebook Anda. Sebagai tambahan, battery Anda dirancang untuk bertahan antara 300-800 kali siklus charge/recharge. Dan secara bertahap akan berkurang kemampuannya untuk mensuplai daya ke notebook..
Secara umum, battery notebook akan bertahan antara satu hingga tiga tahun. Anda mungkin bisa memperlambat penurunan kemampuannya, tapi tidak bisa menghentikan prosesnya. Suhu baterai, cara dan frekuensi pemakaian notebook akan mempengaruhi panjang pendeknya usia baterai.. Anda bisa memperlambat proses ini dengan beberapa petunjuk pemeliharaan.
Suhu panas?
Suhu rendah akan memperlambat proses discharge (kehilangan daya ketika dipakai tanpa dihubungkan ke power listrik) dan proses penuaan dari elemen didalam baterai. Sebaliknya, suhu tinggi akan memperpendek usia baterai. Membiarkan baterai Anda terpasang ketika terhubung dengan power listrik akan menyebabkan suhu didalam baterai meningkat. Melepas dan menyimpan baterai pada suhu dingin akan memperlambat proses penuaan.. Membiarkan notebook pada lingkungan yang panas juga tidak baik untuk baterai.
Pemakaian Berapa kali siklus life Cycle?
Baterai Lithium-Ion yang digunakan didalam notebook dirancang untuk dapat digunakan sekitar 300-800 kali siklus charge/discharge. Beberapa siklus ini sudah digunakan ketika Anda membiarkan baterai terpasang ketika notebook menggunakan daya power listrik. Pada saat terhubung dengan power listrik, notebook akan secara rutin melepaskan baterai ketika sudah mencapai level penge-charge-an tertentu (contoh: 95%). Melepaskan battery dan menyimpannya dalam tempat yang kering dan dingin akan melindungi beberapa siklus..
Kebiasaan pemakai Seperti apa?
Battery Li-Ion tidak dipengaruhi oleh efek memori (baterai perlu dipakai sampai habis sama sekali sebelum diisi lagi untuk menghindari penurunan kapasitas) seperti baterai isi ulang model lama. Pengulangan siklus isi-pakai hingga habis akan meningkatkan hilangnya kapasitas per-siklus. Beberapa kali
“isi-pakai sebagian” lebih baik daripada satu kali “pakai habis”.. Bagaimanapun, Anda juga harus mengkalibrasi baterai secara rutin.
Ketika terhubung dengan power listrik, sebaiknya dilepas atau terpasang?
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, jika:
Anda melepas beterai ketika terhubung dengan power listrik:
Pro:
- Melindungi siklus isi ulang.
- Membiarkan baterai pada suhu rendah, sehingga memperlambat proses penuaan
Kontra:
- Kehilangan fungsi backup dari baterai ketika power listrik mati
- Data bisa hilang atau bahkan rusak jika tanpa fungsi backup power dari baterai.
- Perlu UPS (uninterruptible power supply) untuk menggantikan fungsi backup
Anda membiarkan baterai terpasang:
Pro:
- Baterai berfungsi sebagai cadangan jika listrik tiba-tiba mati.
- Lebih mudah dan efisien untuk dibawa
.
- Baterai tidak perlu waktu penghangatan (seperti jika disimpan dilemari es)
Kontra:
- Kehilangan sebagian siklus isi ulang.
- Suhu baterai meningkat dan mengakibatkan lebih cepat menurun kemampuannya
Memperpanjang Usia Baterai Gimana Sich?
- Kalibrasi baterai dengan
“pakai habis” setiap 30 kali pengisian untuk menjaga akurasi elemen didalam baterai. Pakai notebook Anda hingga baterai habis terpakai sebelum dicharge.
- Hindari pengulangan “pakai habis” yang teratur. Baterai Li-Ion lebih sedikit kehilangan kapasitas penyimpanan ketika dicharge sekalipun belum habis pakai.
- Lepas baterau dan simpan di tempat yang dingin dan kering. Level pengisian optimum adalah 40% untuk penyimpanan yang panjang. Menyimpan baterai dengan daya yang rendah akan menimbulkan kerusakan secara permanen. Karena itu, biasanya ketika Anda membeli notebook baru, baterainya sudah terisi sekitar seperempat hingga setengah.
- Jika Anda menyimpan baterai di lemari es, gunakan kantong plastik yang tertutup rapat untuk menghindari kelembaban. Biarkan baterai menghangat pada suhu ruangan sebelum dipakai atau menge-charge-nya.
Perkiraan usia pemakaian baterai?
Beberapa program mengklaim dapat memperkirakan usia pemakaian baterai. Tapi tentu saja ini sering tidak akurat.
Aplikasi yang teinstall pada notebook dapat memberikan hasil yang lebih akurat..
Coba lakukan beberapa tes singkat untuk mengetahui apakah baterai Anda sudah
“drop” atau tidak. Charge/isi penuh baterai hingga 100%, kemudian, gunakan untuk memutar VCD/DVD, sambil browsing di internet. Secara umum untuk notebook baru, baterai akan bertahan sekitar 2 jam.
Jika Anda membeli notebook bekas, cara ini cukup dapat memberikan hasil yang akurat. Jika sebentar saja meter baterai menunjukkan penurunan yang signifikan, bisa dipastikan baterai notebook sudah tidak baik..
Pertimbangkan baterai cadangan?
Seperti disebutkan diatas, elemen didalam baterai akan menurun kemampuannya seiring waktu, apapun yang Anda lakukan. Karena itu, jangan tergesa-gesa membeli baterai cadangan, jika hanya untuk memperlambat penurunan kemampuan dari dua baterai tersebut.
.
Beli, jika Anda benar-benar membutuhkan cadangan daya, karena pemakaian tanpa power listrik yang lama.
Bisakah saya menggunakan battery dari merk lain jika pas dipasang?
Dan bisakah saya menggunakan battery generik?
Baterai tiap laptop dipasang mikrochip yang dirancang khusus untuk memenuhi spesifikasi yang diperlukan untuk laptop yang bersangkutan dan ini berhubungan dengan aplikasi yang memantau pemakaian baterai. Sebagai contoh, aplikasi dilaptop tertentu sudah diprogram untuk memberikan peringatan baterai akan habis pada level tertentu dan mematikan laptop secara otomatis pada level tertentu juga. Jika anda menggunakan baterai merk lain, bisa jadi, setting tersebut tidak sesuai. Program tersebut bisa tiba-tiba memerintahkan laptop untuk mati secara otomatis, karena ketidaksesuaian antara program danmikro chip didalam baterai..
Selain itu, baterai generik yang murah, seringkali tidak dibuat dengan standar pengamanan yang baik. Sebaliknya baterai dari merk terkemuka menggunakan komponen yang sudah teruji dan lulus dalam ujian keamanan. Karena itu harga baterai original biasanya mahal, karena harus menggunakan komponen yang mahal. Beberapa kejadian baterai generik tidak berfungsi di laptop tertentu, karena aplikasi didalam laptop tersebut sudah diprogram untuk menolak baterai generik untuk menghindari pemakaian baterai yang berbahaya..
Memang ada beberapa orang yang tidak mengalami masalah dengan baterai generik. Tetapi sebaiknya Anda mempertimbangkan menghemat sedikit uang apakah sesuai dengan potensi resiko yang akan dihadapi.
Bagaimana dengan penarikan produk dan battery yang meledak?
Sekitar tahun 2006, ada laporan mengenai kasus baterai yang meledak, sehingga beberapa vendor menarik produk mereka dari pasaran. Tetapi sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, kasus tersebut nyaris tidak terdengar lagi..
Artikel mengenai hal tersebut bisa Anda baca di sini (
http://www.cpsc.gov/cpscpub/prerel/prhtml07/07011.html ).
Beberapa petunjuk praktis:
- Panas adalah musuh Anda. Hindari untuk menaruh baterai Anda ditempat yang panas, seperti didalam mobil pada waktu siang hari
- Pemakaian hingga habis tidak baik untuk baterai Li-Ion. Sebaiknya lakukan pengisian ulang ketika sudah mencapai
level 10-20%.
- Kalibrasi baterai Anda setiap 30 kali siklus pengisian. Biarkan baterai habis terpakai, untuk menjaga agar penunjuk di laptop tetap akurat..
- Jika Anda akan menggunakan power listrik dalam jangka waktu yang lama
lebih dari 3 jam, Anda bisa memperpanjang usia baterai dengan melepasnya dan menyimpannya dalam tempat penyimpanan
- Simpan ditemat yang kering dan dingin dengan kondisi baterai terisi 40%. Beberapa ahli menyarankan untuk menyimpannya di lemari es. Gunakan kantong plastik yang tertutup rapat untuk menyingkirkan kelembaban.
- Jangan masukkan kedalam freezer hingga menjadi beku.
Tetapi simpan saja di bagian bawah kulkas.
- Jika ingin dipakai lagi, biarkan untuk menghangat pada suhu ruangan sebelum dipakai lagi..
- Usahakan baterai seminimal mungkin dicharge untuk menghemat life cycle
nya.
Berapa Harga baterai laptop asli?
Weksss denger2 dari temen2 harga batere laptop mpe sejutaan yah Klo salah bilangin yaw biar aku ralat. baterai laptop Acer harganya 600rb-1jt
klo yang batre biasa sich (yg refill) tuh kisaran 80rb – 100rb per cell. cm yg refill tuh ga awet, rata2 umurnya cm 6 Bln..
Lepas Baterai saat Tercolok listrik Boleh G??
klo menurut info yang pernah aq baca, katanya melapas baterai pada saat kabel power masih di pasang itu tidak baik
alasannya....
klo kita menggunakan listrik langsung itu beresiko untuk laptopnya karena tidak ada stabilisator dan penyimpan tenaga cadangan (ups ) yang bisa di ambil alih fungsinya oleh baterai laptop itu.
sehingga klo baterai di lepas, maka tidak ada pertahanan dari laptop tsb terhadap listrik yang masuk…kecuali di beri stabilisator secara terpisah ( stavolt ) tapi tidak mungkin khan klo kita membawa stavolt untuk mobile
jadi total kerugian :
klo baterai lappies yang rusak… max Rp 1,5 (ini aja untuk lappies yang mahal2)
klo lappies yang rusak…...……………harga lappies
hayo pilih mana????.
Makanya baterenya dilepas sebelum tuh laptop dihidupkan, alias udah dicolok ke listrik? tanpa betere baru deh ON.
Lebih baik lagi klo charge nya dikasih sambungan stabilitator wah mantab
tuh Sehingga istilahnya tidak terjadi pergantian pemakaian listrik secara mendadak.? :hehe:.
Listrik dari power external itu masuk ke laptop, trus langsung cabang 2 (paralel) 1 mengisi baterai, 1 lagi memberikan tenaga ke laptop.
Ini saya simpulkan, karena jika hubungannya seri, listrik-baterai-laptop, maka ketika nancep listrik & baterai di lepas, maka akan mati laptopnya.
Tapi kenyataannya kan tidak..
Jadi baterai itu sama sekali tidak ada fasilitas stabilizernya.
Didalamnya cuma baterai kering, yang nyimpen tenaga saja.
Jadi seperti ups yang tanpa stabilizer.
Latop di-Charge sambil Baterai Terpasang?
Baterai laptop pada dasarnya mirip dengan fungsi UPS (uninteruptible power supply) pada PC Desktop. Jika terjadi gangguan listrik, misalnya listrik tidak stabil atau mati lampu, maka baterai yang akan memegang peranan penting untuk menjaga listrik untuk komponen laptop.
Lebih disarankan lagi, menambahkan Stavolt (stabilizer) sebelum adapter laptop dicolok ke listrik. Hal ini supaya baterai tidak bekerja terlalu keras jika listrik tidak stabil. Sebagai informasi harga:
* stavolt “Matsunaga” harganya 120rb-150rb
* baterai laptop Acer harganya 600rb-1jt.
Beberapa informasi mengatakan, memakai laptop sambil dicharge dengan baterai terpasang akan mengurangi durability baterai. Saya menggaransi informasi tsb BENAR.
Tapi kembali lagi ke masalah nilai ekonomis. Lebih baik baterai nge-drop atau laptop rusak ketika terjadi gangguan listrik? Sebagai informasi harga:
* baterai laptop Acer harganya 600rb-1jt
* 1 unit laptop Acer harganya 5juta keatas.
Masalah lain yg timbul akibat sering bongkar pasang baterai adalah merusak kunci penahan baterai.
IC Dalam Baterai terdapat regulatornya?
Kalo pendapat saya: Biasanya untuk produk elektronik. Ada blok rangkaian power supply. Di dalam rangkaian tersebut sudah terdapat regulator (bukan transformator) dalam bentuk terintegrasi (IC atau chip). Adapun regulator tersebut digunakan menyesuaikan kebutuhan rangkaian lainnya sehingga ‘aman’ dari kelebihan tegangan listrik. Ini didasarkan pengalaman saya waktu itu saya menggunakan IC regulator 5V (7805). Pada saat itu saya memberi input 7,5volt dan 9 volt dan ternyata menghasilkan tegangan yang sama yaitu 5 volt. Jadi saya menyimpulkan hal ini berlaku pada barang elektronik dan lattop.
.
UPS sendiri berfungsi sebagai baterai plus stabilizer. Karena listrik Ac dari pln yg digunakan tidak stabil (nilainya tidak selalu 220V tetapi naik turun di sekitarnya). Selain itu UPS juga dapat menolong kita melakukan ‘shut down’ pada desktop pc jika seandainya mati listrik.
Karakteristik & Tips Baterai Lithium (Li-Ion) pada Notebook
Berikut ini merupakan informasi yang berkaitan dengan battere Lithium (Li-On) yang banyak digunakan pada Notebook, PDA, HP, dan sebagainya. Baterai jenis ini memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
Jika package battere Li-Ion dibuka, sebetulnya didalamnya mengandung beberapa buah battere kecil yang disebut sebagai CELL. Semakin banyak CELL-nya (artinya semakin banyak battere-nya), akan membuat daya tahan-nya lebih lama. Saat ini jumlah CELL pada battere Notebook berkisar antara 4, 6 dan 8 Cell..
Jumlah CELL juga akan mempengaruhi berat battere-nya, dan berimbas pada berat notebook secara keseluruhan. Inilah yang menjelaskan kenapa notebook ringan juga menggunakan battere dengan jumlah cell sedikit. Misalnya : SubNotebook menggunakan battere 4-cell.
Battere Li-Ion TIDAK mengenal “Memory Effect”, yaitu suatu kondisi dimana jika battere tidak di-charge sampai full (100%) maka kemampuannya
akan berkurang. Jadi tidak ada istilah bahwa jumlah pemakaian charge akan mempengaruhi kondisi battere tsb.
Jika di-charge 100% dan disimpan pada suhu rata-rata 25? maka kemampuan / umur battere Li-Ion akan berkurang 20% setiap tahunnya (lihat tabel dibawah). Ini dalam pemakaian normal.
Pada saat notebook tidak digunakan, maka charge battere sebaiknya rata-rata 40% saja (jangan sampai di-charge penuh). Karena jika keadaan full charge, kondisi itu akan membuat battere lebih banyak kehilangan daya tahannya. Ini juga menjelaskan kenapa jika kita membeli notebook / HP baru, battere selalu TIDAK DALAM KEADAAN PENUH.
hayo pilih mana????.
Makanya baterenya dilepas sebelum tuh laptop dihidupkan, alias udah dicolok ke listrik? tanpa betere baru deh ON.
Lebih baik lagi klo charge nya dikasih sambungan stabilitator wah mantab
tuh Sehingga istilahnya tidak terjadi pergantian pemakaian listrik secara mendadak.? :hehe:.
Listrik dari power external itu masuk ke laptop, trus langsung cabang 2 (paralel) 1 mengisi baterai, 1 lagi memberikan tenaga ke laptop.
Ini saya simpulkan, karena jika hubungannya seri, listrik-baterai-laptop, maka ketika nancep listrik & baterai di lepas, maka akan mati laptopnya.
Tapi kenyataannya kan tidak..
Jadi baterai itu sama sekali tidak ada fasilitas stabilizernya.
Didalamnya cuma baterai kering, yang nyimpen tenaga saja.
Jadi seperti ups yang tanpa stabilizer.
Latop di-Charge sambil Baterai Terpasang?
Baterai laptop pada dasarnya mirip dengan fungsi UPS (uninteruptible power supply) pada PC Desktop. Jika terjadi gangguan listrik, misalnya listrik tidak stabil atau mati lampu, maka baterai yang akan memegang peranan penting untuk menjaga listrik untuk komponen laptop.
Lebih disarankan lagi, menambahkan Stavolt (stabilizer) sebelum adapter laptop dicolok ke listrik. Hal ini supaya baterai tidak bekerja terlalu keras jika listrik tidak stabil. Sebagai informasi harga:
* stavolt “Matsunaga” harganya 120rb-150rb
* baterai laptop Acer harganya 600rb-1jt.
Beberapa informasi mengatakan, memakai laptop sambil dicharge dengan baterai terpasang akan mengurangi durability baterai. Saya menggaransi informasi tsb BENAR.
Tapi kembali lagi ke masalah nilai ekonomis. Lebih baik baterai nge-drop atau laptop rusak ketika terjadi gangguan listrik? Sebagai informasi harga:
* baterai laptop Acer harganya 600rb-1jt
* 1 unit laptop Acer harganya 5juta keatas.
Masalah lain yg timbul akibat sering bongkar pasang baterai adalah merusak kunci penahan baterai.
IC Dalam Baterai terdapat regulatornya?
Kalo pendapat saya: Biasanya untuk produk elektronik. Ada blok rangkaian power supply. Di dalam rangkaian tersebut sudah terdapat regulator (bukan transformator) dalam bentuk terintegrasi (IC atau chip). Adapun regulator tersebut digunakan menyesuaikan kebutuhan rangkaian lainnya sehingga ‘aman’ dari kelebihan tegangan listrik. Ini didasarkan pengalaman saya waktu itu saya menggunakan IC regulator 5V (7805). Pada saat itu saya memberi input 7,5volt dan 9 volt dan ternyata menghasilkan tegangan yang sama yaitu 5 volt. Jadi saya menyimpulkan hal ini berlaku pada barang elektronik dan lattop.
.
UPS sendiri berfungsi sebagai baterai plus stabilizer. Karena listrik Ac dari pln yg digunakan tidak stabil (nilainya tidak selalu 220V tetapi naik turun di sekitarnya). Selain itu UPS juga dapat menolong kita melakukan ‘shut down’ pada desktop pc jika seandainya mati listrik.
Karakteristik & Tips Baterai Lithium (Li-Ion) pada Notebook
Berikut ini merupakan informasi yang berkaitan dengan battere Lithium (Li-On) yang banyak digunakan pada Notebook, PDA, HP, dan sebagainya. Baterai jenis ini memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
Jika package battere Li-Ion dibuka, sebetulnya didalamnya mengandung beberapa buah battere kecil yang disebut sebagai CELL. Semakin banyak CELL-nya (artinya semakin banyak battere-nya), akan membuat daya tahan-nya lebih lama. Saat ini jumlah CELL pada battere Notebook berkisar antara 4, 6 dan 8 Cell..
Jumlah CELL juga akan mempengaruhi berat battere-nya, dan berimbas pada berat notebook secara keseluruhan. Inilah yang menjelaskan kenapa notebook ringan juga menggunakan battere dengan jumlah cell sedikit. Misalnya : SubNotebook menggunakan battere 4-cell.
Battere Li-Ion TIDAK mengenal “Memory Effect”, yaitu suatu kondisi dimana jika battere tidak di-charge sampai full (100%) maka kemampuannya
akan berkurang. Jadi tidak ada istilah bahwa jumlah pemakaian charge akan mempengaruhi kondisi battere tsb.
Jika di-charge 100% dan disimpan pada suhu rata-rata 25? maka kemampuan / umur battere Li-Ion akan berkurang 20% setiap tahunnya (lihat tabel dibawah). Ini dalam pemakaian normal.
Pada saat notebook tidak digunakan, maka charge battere sebaiknya rata-rata 40% saja (jangan sampai di-charge penuh). Karena jika keadaan full charge, kondisi itu akan membuat battere lebih banyak kehilangan daya tahannya. Ini juga menjelaskan kenapa jika kita membeli notebook / HP baru, battere selalu TIDAK DALAM KEADAAN PENUH.
Temperature Storage (dalam Derajat Celcius) | 40% Charge Setelah 1 tahun (%) | 100% Charge Setelah satu tahun (%) |
0 | 2 | 6 |
25 | 4 | 20 |
40 | 15 | 35 |
60 | 25 | 40 |
Teknologi kimia Li-Ion sebetulnya aman apabila digunakan secara wajar dan sesuai petunjuk. Tapi baterai ini juga dapat MELEDAK / TERBAKAR pada kondisi tertentu, seperti pada kondisi panas yang ekstrim dan berlebihan. Sebaiknya jangan meletakkan notebook pada mobil yang terparkir terbuka pada siang hari yg terik !.
Berbeda dengan tipe battere lainnya seperti Ni-Cd, Li-Ion dapat di-charged berulang kali tanpa kehilangan kualitasnya. Pada saat Notebook tidak digunakan dalam waktu lama, sebaiknya charge battere jangan melebihi 40% agar pengurangan umur battere tidak terlalu cepat.
.
Hal yang dilarang dalam penggunaan Battere Lithium (Li-Ion) :
Jika tidak digunakan, Battere Li-Ion sebaiknya disimpan dalam kondisi ruangan dingin karena temperatur panas akan memperpendek umur battere. Yang paling ideal jika disimpan didalam kulkas, tapi tidak boleh disimpan dalam freezer (pembekuan) karena akan mempengaruhi struktur kimia didalamnya. Semua ion akan membeku dalam suhu dibawah -40?..
Battere Li-Ion tidak boleh dikosongkan sampai 0%.
Umur battere Li-Ion juga dapat dipengaruhi oleh fluktuasi voltage yg sering terjadi di malam hari. Paling aman jika digunakan terus-menerus sebaiknya menggunakan UPS atau stabilizer.
Jangan memasang battere dalam keadaan terbalik, sehingga pin-contact kutub berbeda saling tertukar.
Jangan menghubungkan pin kutub negatif dan positif dengan bahan kontak tertentu, seperti kabel atau pelat.
Jangan membawa battere dalam satu tempat dengan bahan-bahan dari metal/logam..
Jangan menjatuhkan, memukul, menusuk atau menghimpit battere dengan benda-benda tertentu.
Jangan melakukan solder apapun pada battere.
Jangan menaruh battere dalam air, air mengandung garam atau tempat lembab.
Jangan membuka package battere, dan jangan sekali-kali memodifikasinya..
Jangan meletakkan batere pada tempat yang panas, sumber api, atau tempat terbuka yang terik.
Daya tahan Baterai yang bailk Tiap Cell
ukur sendiri aja...…klo 3 cell-tahanx sejam lebih...…6 cell-3 jam…...9 cell-5 jam lebih penggunaan baterai juga tergantung dari jenis kegiatan yg dilakukan dengan lapie itu…misalx batre akan lebih cepat abis jika dipake maen game daripada dipake buat ngetik doang….
Jenis Baterai Lithium?
Ada dua jenis batrai, yang dipakai (baik laptop maupun HP)
Pertama adalah Lithium Ion (Li-Io), cara pengecasannya adalah kapan saja, seandainyapun belum habis, bisa langsung di cas (perawatan ga begitu susah).
Yang kedua adalah Lithium Polymer (Li-Po), batrai ini lebih diharapkan mendapatkan perhatian yang lebih khusus, untuk memperpanjang usia pemakaiannya pada saat mengecasan, usahakan batrai benar2 habis baru setelah itu di cas....
EHm Kenapa Ketika di Charge baterai tidak mau 100%??? (pluged in, not charging)
Mengatasi baterai laptop yang tidak terisi penuh walaupun sudah dilakukan pengecasan tanpa henti (non stop). Dan proses pengecasan akan berhenti pada nilai persentase yang berada jauh di bawah angka 100% (fully charged) yang ditandai dengan pesan pluged in, not charging sementara nilai persen belum mencapai angka 100%. Jika hal tersebut terjadi pada laptop Anda, berikut ini ada sedikit tips dari saya untuk mengatasi battery not fully charged tersebut.Penyebab Baterai tidak terisi penuh biasanya disebabkan oleh beberapa keadaan berikut:
- Membiarkan laptop mati dengan sendirinya setelah power pada baterai habis.
- Pengaturan nilai Critical battery level yang terlalu rendah pada Power Options, sehingga Windows akan melakukan aksinya setelah beterai benar-benar sudah habis (di bawah 5%).
- Gangguan listrik, dll.
Berikut ini cara mengatasi permasalahan tersebut, teknik ini diambil dari pengalaman dan uji coba yang dilakukan oleh berbagai golongan dari temen2 sendiri, Ini saya rangkumkan:
- Sebelum kapasitas baterai Anda benar-benar habis, langsung lakukan pengecasan.
- Buatlah Critical battery action menjadi Hibernate agar jika batre habis, maka Windows akan melakukan hibernasi dengan sendirinya dan data atau pekerjaan yang dilakukan saat itu masih tetap tersimpan.
- Atur Critical battery level menjadi nilai 7% atau lebih, dan Low battery level menjadi nilai 10% ke atas atau sesuai dengan nilai default.
- Untuk menambah kapasitas penyimpanan pada baterai yang ditandai dengan meningkatnya jumlah nilai persentase, lakukan pengecasan batre pada keadaan batre masih terisi penuh atau hanya berkurang beberapa persen dari nilai maksimalnya saat ini.
- Proses pengecasan ini dapat berlangsung lebih lama (lebih dari 5 jam). Tenang saja, jika batre dirasa sudah penuh, proses pengecasan akan berhenti dengan sendirinya. Karena batre zaman sekarang sudah ada fitur untuk menghentikan proses pengecasan jika sudah dianggap penuh.
- Setelah terjadi penambahan 1% dari sebelumnya, proses pengecasan terus dilanjutkan sampai beberapa jam.
- Jika ingin meningkatkan persentase pengisian batre, lakukanlah pengecasan kembali di saat kapasitas batre berada di atas 60% atau di saat batre masih terisi tidak jauh dari angka maksimal saat itu. Silakan ditunggu hingga terjadi penambahan 1% dari sebelumnya, biasanya setiap 1 (satu) hari akan terjadi penambahan 1 (satu) persen, waktu yang cukup lama
- Sering-seringlah melakukan shut down jika laptop tidak digunakan, dan charger harus tetap terhubung (tujuannya untuk menyegarkan kembali pembacaan kapasitas batre dan proses pengecasan akan berlangsung terus/tanpa henti). Jika ingin tidur, biarkan proses pengecasan (charging) berjalan dengan sendirinya dan Anda dapat beristirahat dari aktivitas harian. Semoga keesokannya sudah terjadi penambahan 1% kembali
- Lakukan hal ini secara rutin setiap hari, jika Anda ingin kapasitas penyimpanan yang tampil di Windows Anda dapat menjadi penuh kembali (100% atau Fully charged). Lamanya proses ini, tergantung dari seberapa persen pengurangan yang tampil di Windows Anda. Jika terjadi pengurangan 20% berarti kita perlu waktu sekitar 20 hari untuk menjadi fully charged kembali.
Untuk mengatasi masalah tentang baterai, silakan upgrade BIOS Anda dengan upgrade terbaru. Karena sejak tanggal 13 Juli 2010 pihak Acer sudah mengatasi masalah baterai yang sering tidak mengisi penuh ketika dicharge dengan menyediakan Upgrade BIOS untuk mengatasi masalahnya. Silakan download upgrade BIOS terbaru dari situs Acer di www.acer.co.id, selanjutnya pilih menu Support & Service, berikutnya pilih Download Center All, pilih Notebook, pilih Aspire, pilih seri 4740 atau 4740 G, selanjutnya klik tab BIOS di bawahnya. Selanjutnya silakan download upgrade BIOS terbaru tersebut. Jika sudah selesai, silakan ekstrak dan pilih file Winflash.exe dan tunggu proses upgrading beberapa detik (± 1 menit). Dan kondisi baterai akan kembali seperti semula sesaat setelah proses reflashing BIOS.
Pengalaman sendiri ketika mengatasi batre tak penuh, sebelumnya batre hanya terisi 83% saja. Setelah melakukan uji coba (trial and error) selama ± 2 minggu, dan hasilnya sekarang batre bisa terisi penuh 100% yang ditandai dengan lampu indikator biru menyala, kemudian jadi merah berkedip jika pengecasan sudah berhenti (tergantung laptop yang digunakan).
Mohon jika ada cara lain yang lebih bagus dan profesional seperti dengan bantuan software atau hardware tertentu, sehingga masalah dapat teratasi dengan cepat, silakan di-share pada kolom komentar di bawah.
Ada Pertanyaan lain atau Sanggahan atau Tips Baru Masukin di kolom
Komentar yah